Browse:
Home >
Utility
> Pemanfaatan Energi Panas - Coogeneration
Pemanfaatan Energi Panas - Coogeneration
Seperti yang sudah ditunjukkan oleh lembaga energi dunia, bahwa
kebutuhan energi akan meningkat dari tahun ke tahun, khususnya di sektor
tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia yang makin
bertambah. Di sisi lain masalah-masalah lingkungan termasuk efek rumah
kaca akibat emisi karbon dioksida dan gas-gas lain dari pembakaran bahan
bakar fosil, merupakan masalah yang sangat serius di mata Intergovernmental Panel on Climate Change dan lembaga-lembaga lainnya.
Energi
nuklir sangat potensial untuk memecahkan masalah seperti ini dan sudah
menjadi sumber energi yang sangat berharga dan menguntungkan bagi
lingkungan. Dewasa ini sumbangan energi nuklir pada produk listrik dunia
sekitar 17%.Hanya sebagian dari tenaga itu yang sedang
direalisasikan. Teknologi mempunyai peran yang lebih besar dalam
menjamin pasokan energi yang cocok untuk menghasilkan baik listrik
maupun panas untuk rumah tangga, industri serta tujuan-tujuan lainnya.
- Pemanfaatan Energi Panas
- Di
seluruh dunia, sekitar 30% dari total energi utama digunakan untuk
menghasilkan listrik. Sebagian besar dari 70% sisanya digunakan baik
untuk transportasi atau dikonversi menjdai air panas, uap dan panas. Hal
ini menunjukkan bahwa pasaran non listrik terutama untuk air dan uap
cukup besar.
- Dewasa ini energi nuklir digunakan untuk
menghasilkan listrik pada lebih dari 24 negara. Sebanyak 423 pembangkit
tenaga nuklir dengan total kapasitas sekitar 324 gigawatt listrik (GWe)
sedang beroperasi dan sekitar 80 pembangkit tenaga nuklir dengan total
kapasitas sekitar 80 GWe sedang dibangun, dan hanya sebagian kecil dari
pembangkit tenaga nuklir sedang digunakan untuk memasok air panas dan
uap. Total kapasitas dari pembangkit tanaga nuklir ini kurang dari 5 GW
thermal (th) dan sedang dioperasikan pada beberapa negara yaitu Canada
dan USSR.
- Ada beberapa alasan untuk membedakan listrik
dan produksi panas dari energi nuklir. Keduanya termasuk pasaran
kogenerasi yang terpisah, ukuran jaringan listrik, biaya yang rendah
dari sumber energi pengganti untuk produksi panas dan biaya yang tinggi
untuk transportasi dan distribusi.
- Untuk
aplikasi-aplikasi panasnya, kebutuhan temperatur spesifik sangat
bervariasi (Grafik 1). Kebutuhan temperatur spesifik mempunyai batasan
mulai dari temperatur yang paling rendah yaitu sekitar temperatur kamar
untuk aplikasi seperti air panas dan uap untuk agro industri,
selanjutnya untuk pemanasan distrik dan desalinasi air laut, sampai
dengan temperatur 1000oC berturut-turut yaitu uap proses dan panas untuk industri kimia dan uap injeksi bertekanan tinggi untuk enhanced oil recorvery, oil shale dan oil sand processing,
proses pengilangan minyak dan produksi olefin dan pengilangan batubara
dan lignite. Proses pemisahan air (water splitting) untuk produksi
hidrogen adalah pada ujung yang paling atas.

- Panas dapat dipasok oleh uap sampai dengan temperatur sekitar 550 oC,
di atas temperatur tersebut, kebutuhan-kebutuhan harus disediakan
secara langsung oleh panas proses, karena tekanan uap menjadi lebih
tinggi dari 550o C. Batas atasnya yaitu 1000oC
untuk panas proses yang dipasok dari energi nuklir adalah diatur dengan
dasar kekuatan jangka panjang dari material reaktor yang bersifat logam.
- Selain itu tentu ada proses industri dengan kebutuhan temperatur di atas 1000oC,
sebagai contoh, produksi baja. Proses seperti ini dapat menggunakan
energi nuklir lewat pembawa energi sekunder, seperti listrik, hidrogen
dan gas sintetis.
Baca Juga Yang Dibawah Ini: