Seperti
yang telah diketahui bahwasannya hukum ohm menyatakan bahwa besar arus
yang mengalir pada suatu konduktor pada suhu tetap
sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-ujung
konduktor atau apabila kita konversikan dalam bentuk rumus yaitu
I=I/R. dalam tulisan saya kali ini tidak akan terlalu membahas terlalu
mendalam mengenai hukum ohm tersebut, melainkan akan lebih menfokuskan
tulisan pada pengaplikasian hukum ohm tersebut pada alat uji
microohm-meter atau yang sering kita kenal dengan alat uji tahanan
kontak.
alat uji microohm-meter merupakan alat
yang digunakan untuk mengukur tahanan pada suatu kontak dimana prinsip
kerja dari alat ini yaitu alat ini mempunyai 4 buah keluaran kabel yang
terdiri dari 2 kabel Arus(probe positif dan negetif) dan 2 buah kabel
tegangan(probe positif dan negatif) dimana pada saat kita akan melakukan
pengukuran terhadap objek berupa kontak kita rangkai kabel arus dan
tegangan sehingga kontak tersebut terapit oleh oleh kabel arus (+) dan
kabel tegangn (+) dengan kabel arus (-) dan kabel tegangan (-) atau bisa
dikatakan sisi sebelum kontak dipasang probe kabel arus (+) dan
tegangan (+) sedangkan sisi setelah kontak dipasang probe kabel tegangan
(-) dan kabel arus (-) dimana urutan pemasangannya kabel tegangan
diletakan pada sisi dalam atau sesuai urutan berikut:
kabel arus (+), kabel tegangan (+), kontak yang diukur, kabel tegangan (-), kabel arus (-)
hal ini sangat penting sekali dikarenakan
apabila kabel antara kabel tegangan dan kabel arus pemasangannya salah
maka arus injek tidak dapat naik, begitu pula dengan pentanahan un tuk
menghindari induksi, apabila kita akan mentanahkan pada salah satu sisi
(tidak boleh pada kedua sisi) hendaknya yang diletakan pada sisi yang
ditanahkan yaitu probe kabel negatif karena kesalahan dalam menentukan
sisi yang ditanahkan dapat mempengaruhi hasil pengukuran.
tegangan injek pada alat microohm-meter
bermacam macam ada yang menggunakan rating arus 100A, 200A, dan 300A
akan tetapi pada intinya sama yaitu dimana apabila kita melakukan injek
arus pada kontak yang mempunyai tahanan maka akan diperoleh nilai
tegangan jepit pada kontak tersebut yang direspon oleh kabel tegangan yang kemudian ditansformasikan dalam bentuk tahanan dengan satuan mikro ohm.
untuk evaluasi dari hasil pengukuran
tersebut yaitu semakin kecil nilai tahanan kontak tersebut maka semakin
baik kontak tersebut dengan asumsi bahwasannya nilai tahanan dari kontak
tersebut mewakili kondisi baik atau buruknya kontak pada sambungan.
sebagai acuan dalam levaluasi kita tidak
boleh berpatokan pada nilai besar kecilnya tahanan untuk semua kontak
dikarenakan setiap kontak memiliki nilai tahanan standar tersendiri,
sehingga dalam mengevaluasi hasil pengukuran tahanan kontak hendaknya
kita punya riwayat dari kontak itu sendiri sehingga kita mempunyai bahan
pembanding untuk proses analisa evaluasi.
dari pembahasan diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwasannya rumus dasar hukum ohm yang sangat sederhana ini
ternyata dapat menghasilkan sebuah alat yang sangat penting peranannya
dalam proses maintenance suatu peralatan, dimana perusahaan ataupun
orang yang menggunakan alat ini yaitu mereka yang mempunyai kebutuhan
akan keandalan suatu peralatan berupa jaringan seperti pada perusahaan
PLN yang dimana dalam proses maintenancenya sering menggunakan alat ini
untuk menguji baik buruknya suatu kontak.
Baca Juga Yang Dibawah Ini: